Kelebihan dan Kekurangan Cara Menanam Kurma dengan Bibit yang Berasal dari Biji, Kultur Jaringan, dan Offshoot

Di akhir bulan Mei, tahun 2016 ini ada sebuah diskusi di group facebook yang bernama Komunitas Kurma Nusantara. Diskusi tersebut membahas apa saja kelebihan dan kekurangan cara menanam kurma dengan bibit tanaman kurma yang berasal dari biji, kultur jaringan, dan offshoot (anak tunas) yang dihadiri oleh lebih dari 250 orang para pakar kurma se-Indonesia.

dari diskusi tersebut diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :


Cara Menanam Kurma dari Biji

# Keuntungan jika cara menanam kurma kita dengan bibit yang berasal dari biji :
- Harga bibit relatif murah karena kita hanya menanam kurma dari biji. Biji kurma ini bisa kita dapatkan dengan membeli ditempat orang yang menjual biji kurma, ataupun bisa juga kita dapatkan secara gratis ketika kita mengkonsumsi buah kurma.
- Memungkinkan lahirnya varietas baru yang lebih baik dari induknya, bisa dalam bentuk lebih tahan penyakit, lebih genjah, lebih banyak produksi buahnya, lebih manis rasa buahnya, dan sebagainya

# dibalik sisi positif pasti ada sisi negatifnya, maka berikut ini adalah sisi negatif jika cara menanam kurma kita dengan bibit yang berasal dari biji :
- Masa berbuahnya relatif lama, yaitu lebih dari 7 tahun, bahkan ada yang berbuah lebih dari 15 tahun.
- Kita tidak tahu apakah tanaman kurma yang kita tanam nanti berjenis kelamin betina atau jantan sebelum tanaman kurma kita berbunga.
- Produktifitas tanaman kurma yang kita tanam bisa rendah dan tidak berkualitas jika ternyata biji yang kita tanam itu mewarisi sifat jelek masing-masing induk dan tidak mewarisi sifat baik masing-masing induk.

Cara Menanam Kurma dari Kultur Jaringan


# Setelah kita membahas kelebihan dan kekurangan jika cara menanam kurma kita dengan bibit yang berasal dari biji, maka sekarang kita lanjut ke poin keuntungan jika cara menanam kurma kita dengan bibit yang berasal dari kultur jaringan (kuljar) :
- Masa berbuah lebih cepat dibandingkan dengan cara menanam kurma yang pertama tadi, yaitu sekitar 3-5 tahun.
- Selain itu, kita juga bisa tahu jenis kelamin dari tanaman kurma yang kita tanam lebih awal, baik itu jenis kelamin betina ataupun jenis kelamin jantan..
- Ditambah lagi, produktifitas tanaman kurma yang kita tanam bisa baik dan seragam.

# nah, apa sisi kerugian jika cara menanam kurma kita dengan bibit yang berasal dari kultur jaringan (kuljar) :
- Harga bibit kurma dengan kultur jaringan relatif lebih mahal. Hal ini terjadi karena kultur jaringan menggunakan teknologi tinggi, sehingga menyebabkan biaya pembibitan yang relatif lebih mahal jika menggunakan teknologi yang lebih sederhana.
- Produktifitas bisa tidak baik bila dari induk tidak baik. Tidak seperti bibit tanaman kurma yang berasal dari biji, yaitu bisa mewarisi sifat-sifat baik masing-masing induk sehingga akan menjadi semakin baik. Bibit tanaman kurma dari kultur jaringan akan mewarisi sifat-sifat induk secara keseluruhan, sehingga jika induknya tidak baik, maka hasil kultur jaringan juga tidak baik.
- Rentan diserang penyakit. Bibit dari hasi kultur jaringan relatif lebih rentan diserang penyakit, baik ketika dalam proses pembibitan, maupun rentan diserang penyakit dalam sisi yang lain.

Cara Menanam Kurma dari Offshoot




Setelah membahas kelebihan dan kekurangan 2 cara menanam kurma di atas, maka sekarang kita akan membahas kelebihan dan kekurangan cara menanam kurma yang terakhir, yaitu dengan bibit yang berasal dari offshoot, penjelasannya sebagai berikut :
# kelebihan jika cara menanam kurma kita dengan bibit yang berasal dari offshoot (anak tunas) :
- Masa berbuah lebih cepat, yaitu 1-2 tahun. Hal ini yang kadangkala menjadi daya tarik kolektor, penghobby, dan pekebun tanaman kurma untuk segera merasakan hasil pohon yang dia tanam.
- Kita bisa tahu jenis kelamin jauh lebih awal dari metode perbanyakan di atas, baik itu jenis kelamin betina ataupun jenis kelamin jantan. Sehingga, kita tidak terlalu lama menunggu untuk mengetahui jenis kelamin dari tanaman kurma yang kita tanam.
- Produktifitas tinggi dan baik, sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh induknya.

# Terus, bagaimana sisi kerugiannya?...
ada beberapa kerugian dengan cara ini, yaitu :
- Harga bibit dari cara perbanyakan offshoot ini lebih mahal dari 2 cara di atas, karena beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh 2 cara menanam kurma di atas.
- Belum cukup tersedia. saat ini di indonesia belum banyak yang menjual bibit tanaman kurma yang berasal dari offshoot. Selain itu, pohon kurma betina bisa beranak tunas dengan jenis kelamin betina dan jantan, tetapi kalau pohon kurmanya jantan pasti hanya akan beranak tunas dengan jenis kelamin jantan saja.
- Produktifitas tidak baik bila induknya juga kurang baik. Sisi negatif ini juga berlaku untuk cara perbanyakan bibit tanaman kurma dengan cara offshoot ini.

Terakhir, hal paling mendasar yang harus kita lakukan adalah mencoba salah satu cara menanam kurma, baik melalui biji, kultur jaringan, ataupun offshoot. Mari kita lekas menanam tanaman kurma secepatnya sesuai kemampuan kita masing-masing, baik dari biji, kultur jaringan ataupun offshoot karena masing-masing cara mempunyai sisi positif maupun sisi negatif. Semoga dengan lekas menanam tanaman kurma ini, efek dari pemanasan global bisa semakin diminimalisir...

saran kami, jika punya anggaran dana yang lebih dan tidak punya lahan yang sangat luas, bisa menggunakan cara menanam kurma yang terakhir yaitu dengan bibit offshoot. Tetapi jika punya anggaran dana yang lebih dan punya lahan yang sangat luas, ditambah lagi menginginkan hasil produksi tanaman kurma yang seragam, bisa menggunakan cara menanam kurma yang kedua yaitu dengan bibit yang berasal dari kultur jaringan.
Namun, jika ingin bereksperimen untuk menghasilkan tanaman kurma yang lebih unggul, bisa menggunakan cara menanam kurma yang pertama yaitu dengan bibit dari biji.

Selamat mencoba, semoga kesuksesan selalu menemani setiap langkah Anda...

Sumber

Share Artikel ini :